Hujan di malam hari
Harinya di ujung kota
Kota kaya akan suara dunia
Kota dengan lilitan riuh tawa suka
Di tenpat seperti itu, di batas pinggiran sungai
Tertegun dagu sayu mata memandang
Pandangan yang terbiasakan, halu halang rintang di depan
Banyak hilir sapa, tak sampai dihiraukan
Banyak beriring celoteh kampung, tak pernah telinga dengar
Di ujung kota, berjuang untuk harapan
Sakit rasa, batin, mata, juga telinga
Hanya sebagai permata yang melilitnya
Semua itu untuk jadi sebuah percobaan, untuk jadi sebuah rangkaian
Dan akan jadi sebuah jalan
0 komentar:
Posting Komentar