Minggu, 16 Juni 2013

Rintih "Penjaja"







Hiruk pikuk jadi gelar
Melekat seolah tak mau menampak
Hiruk pikuk seolah menyandang
Sebuah kesengsaran dipundak pemuda

Hiruk pikuk seolah menjadi gelar
Seorang insan sayu memandang
Bebatuan diatas mengalir
Air cucuran hanyutkan sebuah harapan
Meratapi dan semakin sayu

Insan tergoda disaat ia melamun
Merintihkan sakit dipundaknya
Beban yang amat berat ia pikul
Bersama itu ia ikuti air mengali

Selasa, 19 Maret 2013

Pujangga Kelabu










Ini wajah penuh bayang
Bayang akan gelapnya malam
Disaat kujejaki jalan berdua
Bersama penyesalan akan cerita
Kesalahanku sebelumnya
Membuatku tak menentu
Tak harap nyalkan api kehidupan
Menyalakan percikpun jadi mimpi

Sajak ini kubuat untukku mneyesal
Menyesal akan ceritaku
Di masa yang sulitSulit dalam segala hal
Kukatakan jua bersama ini
Penyesalan diri

Teringat pula bayangan cerah
Cerah di depan mata
Memandangi itu dengan segan
Dengan penuh harap kacau
Mengacau karena tak tau
Tentang perjalanan di belakangku
Hanya kulihat depan jalannya saja
Tak urung ku selalu merenung
Nasib pujangga kelabu

Selasa, 26 Februari 2013

Kata Seorang Kawan










Kata Seorang Kawan

Dekapku melarung sungai mimpi
Mimpi juga dalam tidurku
Sampaikan itu untuk apa yang kau temui

Seperti ku kini
Melari untuk sebuah kepastian
Kepastian yang akan hadir dalam nyata
Bukan untuk melarut
Melarut dalam ketidakpastian

Katakanlah kawanku !
Untuk mengerti apa yang memang harus kumengerti
Katakan juga seperti itu
Seperti bukan untuk sebuah kerahasiaan

Derap langkah kini merapi
Ibarat semut bersorang berlari
Mengikuti jalur dalam sebuah kepastian rizky
Tak begitu sulit meratapi
Tetapi selalu berkobar berapi
Seperti itu......

Kepastian membuang keraguan
Datangkan itu untuk sebuah kebenaran
Untuk berlari mendekat pasti...
 

Rabu, 13 Februari 2013

Semangat Gadis Desa


Semangat Gadis Desa






Paruh di ujung bukit

Menjulang tinggi Bertiang banbu

Rapuk tak akan jadi senandung

Tujuan hidup kuatkan hati

Senandung lara tak sayat lagi


Biarkan buih menerjang lautan

Ombang membiah menerjang mengekang

Biarkan sendau hiasi malam

Tak jadi musim dalam hidup

Hidup, bahagia dan tersenyum

Itu..

Hidup, merapuh dan melengguh

Juga...



Ratapan tiada berbuah

Lari dengan tujuan itu

Melangkahpun begitu

Mengayun sehelai ranting



Di pucung duri mawar

Melancip menusuk

Menumbuh Membui

Tapi tak membusuk!

Selasa, 22 Januari 2013

Takdir Kehidupan











Hidup ini dua
Dua untuk segalanya
Apa yang kalian fikirkan tak sedikitpun teriangku
Ini soal yang dua
Dua untuk semuanya
Semua itu biasa saja
Yang terpenting kita satu diantara dua
Kebaikan kita paling tidak
Kaya miskin biasa
Susah senang biasa
Semua dua
Tapi kita yang punya
Kendali dari semuanya
Siapkan kejutan untuk orang di luar sana
Yang dua, aku yang satu
Untuk mereka sadari
Paling tidak bukan kita yang miskin
Ketika ada si kaya dan si miskin
Palingtidak bukan kita yang susah
Ketika ada senang dan susah